Penjahat. Seorang pemudah berbadan kuat, yang lemah karena lapar, duduk di trotoar jalan sambil menjulurkan tangan kepada setiap orang yang lewat, memohon dan meratapkan nyanyian kesedihan, kekalahannya dalam kehidupan, sambil menaggung derita rasa lapar dan kehinaan. Ketika malam datang, bibir dan lidahnya telah kering sementaratangannya masih kosong dengan perutnya. Ia kuatkan dirinya dan pergi ke luar kota, dimana ia duduk dibawah pohon dan menangis penuh kepedihan. Kemudian dia angkat matanya yang penuh teka-teki ke langit sementara rasa lapar masih terus menggerogoti nya dari dalam, dia berkata “Tuhan aku telah pergi kepada orang-orang kaya untuk meminta pekerjaan, namun mereka berpaling karena badanku yang lusuh; aku mengetuk pintu sekolah, namun dilarang masuk karena tanganku kosong; dengan tekun aku cari setiap kesempatan untuk mendapati sepotong roti, namun tak juga kucapai. Dengan kehinaan aku minta sedekah, namun para penyembah-Mu memandangku dan berkata “Tubuhnya kuat, tap