Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Syukur

Gambar
Tak ada kata-kata yg indah dari rasa syukur kepada DIA. ketika mata masih terbuka. Jiwa masih berselimut raga. Menikmati indahnya cakrawala yg telah disaji oleh Sang Pencipta, kepada kita makhluk yg lemah.

Seperti Apa.???

Gambar
Dalam keheningan malam termangu tentang sebuah perpisahan dan tentang kematian. Teringat apa saja yg telah kuperbuat  selama aku menjalani kehidupan. Terlalu banyak kenangan yg telah mengakar dalam ingatan. Tentang kesalahan demi kesalahan telah dilakukan. Tak dapat aku menghitungnya dalam waktu semalam.  Terlintas dibenakku "Apa yang akan aku berikan ketika jiwaku berpisah dari raga. Apakah kebaikan yang akan mereka kenang.??? Atau sebaliknya, kejahatan yang akan selalu mereka ceritakan ketika tubuhku telah jadi bangkai yang tak enak dipandang. Apakah akan ada tangisan kesedihan atau tangisan kebahagiaan yang aku dengar di alam kubur. Apakah pujian yang keluargaku dapatkan atau cibiran yang mereka terima." Kematian adalah sebuah misteri yang semua orang tidak akan ada yang tahu kapan dia datang menghampiri. Apakah malam ini, besok hari, atau lusa. Kita tak ada yang tahu. Semua orang akan memisahkan jiwa dari raganya, siap tidak siap, suka tidak suka semua akan berjalan bagai

Tidurlah

Tidurlah.  Aku tahu kau lelah, dengan segala macam masalah. Kau pergi kesana kesini di tengah terik matahari. Peluh mengalir membasahi tubuhmu. Tidurlah.  Aku tahu kau lelah. masalah tak pernah bosan menemuimu, masalah seperti teman dalam hidupmu. Namun kau tetap berusaha tegar menghadapi semuanya, walaupun terkadang kau juga mengeluh kepada DIA Pemberi hidup. Tidurlah. Aku tahu kau lelah. Istirahatkan tubuh dan hatimu. Aku tahu hatimu selalu merasa sepi. Berpura-pura bahagia tidak cukup baik untukmu.  Tidurlah.  Semoga esok lebih baik. (Jambi, 12 Agustus 2020)

Terima Kasih

Malam itu, Malam yang sangat melegakan dalam hidupku. Setelah empat tahun memendam kekesalan dan kekecewaan. Membiarkan permasalahan itu terus bersemayam dalam hidupku. Dengan beribu-ribu kebohongan yang terus aku mainkan dalam peran kehidupanku. Kebohongan demi kebohongan selalu aku mainkan. Sebisa mungkin aku tutup rapat kebohongan itu. Dengan pura-pura tidak ada masalah dengan kehidupanku. Berpura-pura aku selalu bahagia ketika bersamanya. Berpura-pura memendam rasa kecewa yang ada dalam hatiku. Rasa yang aku simpan rapat-rapat dan aku tata serapi mungkin tak mampu membuat aku terus hidup dalam keberpura-puraan. Hatiku tak terlalu kokoh untuk berpura-pura bahagia bersamamu. Sudah terlalu lama memainkan peran pura-pura bahagia. Semakin hari semakin menyiksa hati, dan pikiran. Aku sadar kebohongan yang aku mainkan tidak akan membuat aku bahagia, tidak membuat aku lega, yang ada hanya menyiksa, menyiksa dan menyiksa. Permasalahan yang tak pernah aku ungkap kepadanya dan kepada keluarga