Kematian.

 Kematian tak ada yang tahu kapan mereka akan menghampiri,

Detik demi detik, menit tiap menit dan jam demi jam akan selalu bersama dengan kematian.

Kematian akan selalu mengikuti.

Kematian itu seakan lebih dekat dari kedua urat leher.

Masihkah bisa bersenda gurau, tawa demi tawa, sedangkan kematian tidak akan menunggu aba-aba.

Kapan telah tiba waktunya tidak bisa di mundur sedetik pun.

Siap tidak siap harus siap.

Tidak bisa berkata bersama kematian “Amal ku belum cukup, aku belum puas nikmati jerih payahku, aku belum menyenangkan pasangan ku, aku belum bahagiakan kedua orang tuaku”

Tak ada kata dispensasi bila sudah waktunya tinggal terima keputusan itu.

Terbaring dalam kehampaan menyelam dalam kesunyian.

Terpaku dengan keadaan.

Entah apa yang aku pikirkan malam ini.

Aku berpikir orang-orang sekitarku akan pergi selamanya.

Atau aku yang meninggalkan mereka.

Seakan itu adalah pertemuan terakhir.

Pikiran itu selalu menghantui.

Tiap hari bahkan tiap jam.

Mencoba mengabaikan, dan muncul ketika sunyi menyapa.

Pergi di kehingar-bingaran siang.

Datang di keheningan malam.

Berusaha berbuat baik, dan memaafkan semua.

 

09-05-24

~A.S

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Bijak & Motivasi

Rugi Dunia dan Akhirat

Kisah Najmuddin Ayyub (Ayahnya Shalahuddin al-Ayyubi) mencari jodoh.