Sejarah Peradaban Islam di Spanyol

 A. Jejak-jejak Peradaban Islam di Spanyol

Apakah kalian penggemar sepak bola.? Khususnya liga Spanyol atau yang biasa disebut dengan Laliga. Jika iya pasti anda tidak asing lagi dengan nama klub bola yang bernama FC Barcelona, Real Madrid. Dua klub yang selalu merajai liga Spanyol. Bagi mereka pecinta liga Spanyol jika ditanyakan tentang klub bola yang ada di Spanyol umumnya mereka akan menjawab dua klub raksasa tersebut.

Tapi ini bukan pertandingan sengit atau revalitas antara El-Barca dan El-Real yang sering disebutkan duel El Classico. Ya, Islam pernah mencapai puncak kejayaannya. Pada masa kejayaannya, arsitektur Islam di Spanyol terkenal dengan kerumitannya yang elegen sekaligus harmonis. Keindahan peninggalan Islam di Spanyol masih dapat kita lihat, karena banyak diantaranya masih terawat dengan baik.

B. Sejarah Masuknya Islam di Spanyol

Sebelum ditaklukkan bangsa Visighots (Gothik) pada tahun 507 M, Semenanjung Iberia, didiami oleh bangsa Vandals. Dari kata Vandal inilah mereka itu disebut dengan Vandalusia. Dengan mengubah ejaan dan cara membunyikannya, bangsa Arab menyebut Semenanjung Iberia dengan Andalusia.

Semenanjung Iberia meliputi wilayah Spanyol dan Portugal sekarang ini. Semenanjung yang unjungnya menjorok ke selatan ini hanya dipisahkan sebuah selat sempit dengan ujung benua Afrika. Bangsa Grit Kuno menyebutkan selat sempit itu dengan tiang-tiang Hercules dan di seberang selat sempit itu terletak Benua Eropa. Selat sempit itu memisahkan Laut Tengah dengan Laut Atlantik.

Lantas, sejak kapan sejak kapan Islam mulai masuk ke Spanyol?

Islam mulai masuk ke Spanyol pada masa Khalifah Al-Walid dari Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum melakukan invansi ke daratan Eropa, umat muslim ketika itu telah berhasil menguasai Afrika Utara dan dijadikan salah satu provinsi dari Dinasti Umayyah. Penaklukan atas Afrika Utara memakan waktu selm 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Khalifa Mu’awiyah bin Abi Sufyan) sampaitahun 83 H (masa Al-Walid).

Sebelum dikalahkan dan dikuasai oleh pasukan Islam, beberapa kawasan di Afrika menjadi basis kekuasaan Kerajaan Romawi, yaitu kerajaan Ghotik. Kerajaan ini sering mengahasut penduduk agar membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan Islam. Setelah kawasan ini benar-benar dikuasai, umat Islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Spanyol. Setelah itu Afrika Utara, terutama Maroko mejadi batu loncatan dalam penaklukan wilayah Spanyol.

C. Perkembangan Islam di  Spanyol

Sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga jatuhnya dinasti Islam di tanah matador itu, Islam memainkan peranan yang sangat besar. Selama kurang lebih 7 setengah abad Islam memerintah Spanyol. Sejarah panjang yang dilalui umat Islam tersebut dibagi menjadi enam periode:

Periode Pertama (711-755 M)

Periode Kedua (755-912 M)

Periode Ketiga (912-1013 M)

Periode Keempat (1013-1086 M)

Periode Kelima (1086-1248 M)

Periode Keenam (1248-1492 M).

D. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol

Islam berkuasa di Spanyol selama ratusan tahun. Dalam kurun waktu yag sangat lama itu, berbagai kemajuan berhasil dicapai, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun bidang arsitektur bangunan. Berikut beberapa kemajuan Islam di Spanyol.

1. Bidang Filsafat

Dalam sejarah peradaban Islam, dinasti-dinasti yang berkuasa di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian. Islam berperan sebagai jembatan penyebrangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad 12. Dengan hadirnya para penguasa muslim, minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke 9 M pada masa pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5 di Spanyol, yaitu Muhammad bin Abdurrahman (832-886 M).

Adapun tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad bin as-Sayigh yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Bajjah. Menjelang berakhirnya abad ke-12 M, Spanyol menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang terbesar diranah filsafat dalam Islam, yaitu Ibnu Rusyd dari Cordoba.

2. Bidang Kedokteran

Dalam ilmu pengetahuan seperti bidang kedokteran, saat islam berkuasa di Spanyol, ilmu kedokteran berkembang pesat di negara itu. Pada abad ke-12 diterjemahkan buku tentang kedokteran, Al-Qanun Karya Ibnu Sina (orang barat menyebutnya Avicenne). Pada abad ke-13 M juga di terjemahkan buku Al-Hawi  karya ar-Razi yang lebih luas dan lebih tebal dari Al-Qanun.

Dunia kedokteran barat juga berutang budi pada Az-Zahrawi (nama lengkapnya Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi) yang dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan tekhnik pembedahan manusia. Az-Zahrawi yang lahir pada tahun 936 M di kota Al-Zahra, 9,6 km dari Cordoba, dikenal sebagai penyusun ensiklopedi pembedahan yang karya ilmiahnya dijadikan referansi dasar bedah kedokteran selama ratusan tahun. Sejumlah universitas, termasuk yang ada dibarat, menjadikan karya az-Zahrawi sebagai acuan.

Selama mendedikasikan hidupnya di dunia kedokteran, Az-Zahrawi (Abulcasis) telah memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah. Di antara ratusan koleksi alat bedahnya adalah “catgut”, sebuah alat yang berfungsi untuk menjahit bagian dalam, yang masih digunakan dalam ilmu bedah modern sekarang. Selain itu, beberapa penemuannya masih digunakan hingga saat ini. Untuk menghormatinya, nama Az-Zahrawi diabadikan menjadi nama jalan kehormatan, yakni Calle Abulcasis. Dijalan tersebut terdapat rumah no 6, yang merupakan tempat tinggl Az-Zahrawi. Saat ini rumah tersebut menjadi cagar budaya yang dilindungi Badan Kepariwisataan Spanyol.

3. Sains

Dalam bidang sains, dunia barat juga banyak berutang pada Islam. Jauh sebelum Wilbur Wright dan Oliver Wright menemukan pesawat terbang pada abad  20, usaha menemukan alat transportasi penerbangan sudah dilakukan oleh Abu Abbas al-Fernass. Bahkan, ia sudah mencoba terbang, meskipun kendaraan yang ditemukannya belum sempurna. Sayangnya, sejarah peradaban dunia Islam yang berbasis di Andalusia itu, tak terekam oleh Barat.

Demikian juga kontribusi ilmuwan Islam dibidang astronomi. Ada nama Az-Zarqalli, astronom muslim kelahiran Cordoba yang pertama kali memperkenalkan astrolabe, yaitu suatu instrument yang digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang dari horizon bumi. Penemuan ini menjadi revolusioner kerena sangat membantu navigasi laut. Sementara pakar geografi, Al-Idrisi, yang lahir di Ceuta pada 1099 M, setelah menuntut ilmu di Cordoba juga menemukan dan memperkenalkan teknik pemetaan dengan metode proyeksi. Suatu metode yang sama dengan yang dikembangkan Mercator, 4 abad kemudian.

Selain itu, ada nama Ibrahim bin Yahya an-Naqqash yang terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan kapan terjadinya gerhana matahari dan menentukan waktu lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.

Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Misalnya, Ibnu Jubair dari Valencia (1145-1228 M) yang menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibnu Bathuta dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudra Pasai dn Cina

4. Arsiterktur Bangunan

Tak bisa dibanyah lagi bahwa peradaban Islam di Spanyol telah menyumbangkan karya yang luar biasa dalam arsitektur bangunan. Di antara bangunan yang megah peninggalan Islam adalah Masjid Cordoba, Medina az-Zahra, Istana Aljaferia di Zaragoza, tembok Toledo, Istana Alhamra di Granada, dan lain-lain.

E. Peninggalan Bersejarah di Granada

Islam berkuasa selama kurang 7 setengah abad di Spanyol. Selama waktu tersebut sudah pasti Islam memberikan pengaruh dan kemajuan yang luar biasa di Spanyol, baik dalam aspek ilmu pengetahuan dan kebudayaan maupun arsitektur bangunan.

Sebagaimana diuraikan sebelumnya, Granada merupakan kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Spanyol. Di kota ini, Sultan Muhammad bin al-Ahmar, mendirikan kerajaan Islam, pada puncak keemasannya, kerajaan ini berhasil mendirikan sebuah bangunan monumental yang menjadi symbol kejayaan Islam di negeri itu. Bangunan tersebut adalah istana Alhamra.








Dinamakan istana Alhamra karena bangunan ini banyak dihiasi ubin-ubin dan bata-bata berwarna merah, serta penghias dinding yang agak kemerah-merahan dengan keramik bernuansa seni islami, selain marmer-marmer yang putih dan indah.

Istana Alhamra juga dilengkapi dengan Hausyus Sibb ( Taman Singa) yang dihiasi dengan 12 patung singa yang berbaris melingkar, dan dari mulut patung singa tersebut keluar air yang memancar, serta dikelilingi 128 tiang yang terbuat dari marmer. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang indah.







F. Peninggalan Bersejarah di Cordoba

Cordoba terletak disebelah selatan Spanyol dan merupakakan salah satu kota yang paling kaya peninggalan sejarah Islam. Tidak mengherankan karena Cordoba atau dalam bahasa arabnya Qurtuba, pernah menjadi ibu kota pada saat pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol dari tahun 711-1039 M. Di kota ini juga lahir beberapa ilmuwan Islam terkenal, seperti Ibnu Rusyd dan Al-Qurtubi.

Pada masa kejayaannya, para ilmuwan Islam tersebut banyak menginspirasi penulis Barat yang banyak di gambarkan oleh para ahli sejarah sebagai titik awal kemajuan Barat saat ini. 

1. Mezquita Cathedral atau Masjid Cordoba

Mezquita Cathetral atau Masjid Cordoba adalah sebutan bagi masjid Agung Cordoba yang kini dialihfungsikan sebagai Katedral Cordoba. Awalnya, bangunan ini adalah sebuah gereja bernama Katedral Saint Vincent yang dibangun pada tahun 600 M. ketika islam berhasil menaklukan Spanyol, gereja tersebut menjadi masjid dan sekarang kembali lagi menjadi gereja.



Masjid Cordoba dibangun pertama kali oleh Abdurrahman I pada tahun787 M. kemudian diperbesar beberapa kal oleh penerusnya. Pembangunan ini baru selesai pada tahun 987 dan salah satu masjid terbesar yang pernah ada. Panjang masjid ini dari utara ke selatan mencapai 175 m dan lebarnya dari timur ke barat 134 m, sedangkan tingginya mencapai 20 meter.



Masjid Cordoba merupakan salah satu simbol kejayaan Islam di Spanyol. Sangking megahnya masjid ini, memiliki seribu tiang, baik tiang besar ataupun kecil. Selain itu ada 113 sumber penerangan, penerangan yang terbesar terdapat seribu lampu dan yang paling kecil memuat 12 lampu.



Kemegahan dan keindahan Masjid Cordoba tidak hanya terletak pada tiangnya. Mihrab pada masjid ini juga sangat indah yang masih berhiaskan kaligrafi-kaligrafi dengan mozaik Bizantium. Ukiran-ukiran itu di buat dengan teknik yang sempurna dan terdapat mozaik yang dilapisi emas.










G. Medina Azahara

Medina Azahara memiliki “kota yang menakjubkan”. Dulunya, tempat tersebut adalah komplek ibu kota kekhalifahan Umayyah di Andalusia yang terletak 13 Km sebelah barat kota Cordoba. Konon, lokasi ini dipilih karena keindahan panoramanya. Kompleks itu dibangun antara tahun 936-940 M. yang meliputi gedung pertemuan, masjid, kantor pemerintahan, barak, rumah tempat tinggal, hingga taman. Sayangnya, komplek ini ditinggalkan oleh umat muslim sendiri pada tahun 1010 M karena perang saudara. Akhirnya, komplek ini terbengkalai dan hanya meninggalkan reruntuhan yang masih bisa dinikmati sekarang.







H. Jembatan Cordoba

Jembatan Cordoba yang membentang di atas sungai Al-Wadi al-Kabir ini merupakan salah satu saksi kejayaan Islam di Spanyol. Jembatan ini dikenal dengan nama Al-jisr dan Qantharah ad-Dahr. Panjangnya sekitar 400 m, lebarnya 40 m, dan tingginya 30 m.

Jembatan megah dan menakjubkan tersebut dibangun pada permulaan abad kedua H, tepatnya tahun 101 H. jembatan ini dibangun oleh gubernur Andalusia, as-Samh bin Malik al- Khaulani dimasa Kekhalifaan Umar bin Abdul Aziz. Artinya, jembatan ini dibangun pada saat manusia mengenal sarana transportasi, kecuali binatang dan ketika itu, sarana-sarana pembangunan belum canggih saat ini. Hal inilah yang menjadikan jembatan tersebut salah satu kebanggan peradaban Islam di Spanyol.




Sumber: Abdul Syukur al-Azizi “Sejarah Terlengkap Peradaban Islam”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi

Rugi Dunia dan Akhirat

Selamat Jalan Bulan Ramadhan.