Appeal to Pity

 Dari kisah yang terjadi dengan tersangka kasus pembunuhan Brigadir J yang tak ditahan dengan alasan demi Anaknya. 

Aku jadi teringat dengan buku yang pernah aku baca dengan judul "Logical Fallacy" di dalam buku itu penulis menjelaskan kesalahan berpikir yang sering terjadi disekitar kita yang bernama APPEAL TO PITY.

disini penulis menjelaskan satu gagasan besar kadangkala terlahir dari perenungan yang serius dan pengkajian yang mendalam. Tapi, apa yang terlahir dari keseriusan, ke dalaman, dan waktu yang panjang tentu tidak selamanya benar.

Argumentasi yang kuat kadang diperoleh dalam waktu singkat. Sebagaimana waktu penelitian panjang bisa saja menghasilkan kesimpulan-kesimpulan sesat.

Penulis memberikan contoh:

Seorang tersangka seorang bandar narkoba yang sebelumnya akan dihukum mati. Kemudian hakim berkata, "Sebaiknya kita ubah hukuman bagi tersangka dalam kasus ini. Terlalu berat kalau kita harus menghukumnya dengan hukuman mati. Sebab, kalau kita mengeksekusi dia, kita Akan menelantarkan kehidupan 9 orang anak yang selama ini bergantung pada dirinya.

Sayangnya pilihan itu tidak tepat dan tidak berada pada tempatnya. Melayangkan nyawa manusia jelas itu termasuk kejahatan besar. Yang salah harus dikatakan salah. Pelaku kriminal  tetap harus diberi hukuman. Rasa kasihan tidak bisa di Jadikan alasan untuk meligitimasi kesalahan. 

Itulah yang disebut 

APPEAL TO PITY.

Emosi yang kita miliki bukan landasan untuk memandang benar-salahnya suatu argumentasi. Ada saat dimana kita perlu menunjukan empati, dan ada saat dimana kita dituntut untuk bersikap tegas dalam menentukan benar-salahnya suatu argumentasi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi

Rugi Dunia dan Akhirat

Selamat Jalan Bulan Ramadhan.