Kisah Ka'ab Bin Malik

Siapa yang tak kenal ka'ab bin malik, sahabat nabi yang mengatakan :'Aku tidak pernah tertinggal dalam menyertai Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam perang yang beliau pimpin sama sekali kecuali perang Tabuk.
Yang mana ketidak ikut sertaannya itulah membuat ia di isolir oleh nabi dan sahabat lainnya bahkan sampai istrinya.
Sehingga ia merasa bumi yg begitu luas ini serasa sempit dan ia menyadari tidak ada jalan lain melainkan bertaubat dan kembali kepada Allah.
Sampai tiba lah hari itu hari yang sangat di nantikan dan di rindukan, yang mana beliau bercerita : aku melakukan shalat subuh pada pagi hari setelah melewati malam yang ke-50 di bagian belakang rumahku. Ketika aku sedang duduk dalam keadaan seperti yang Allah sebutkan tentang kami, yaitu diriku diliputi kesedihan yang sangat serta bumi yang luas ini terasa sempit bagiku. Tiba-tiba aku mendengar seseorang berteriak dengan suara keras yang menembus cakrawala, Wahai Kaab bin Malik, bergembiralah! Lalu aku sujud dan aku tahu bahwa aku telah bebas dari persoalan ini.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengumumkan kepada kaum muslimin seusai shalat shubuh, bahwa Allah telah menerima taubat kami. Orang-orang pun segera memberitahu kami dan mendatangi dua orang temanku untuk memberitahu mereka berdua. Orang-orang dari Bani Aslam datang kepadaku dengan berkuda dan berjalan kaki menyusuri gunung, dan suara mereka lebih cepat daripada suara kuda mereka.

Ketika orang yang telah aku dengar suaranya memberi kabar gembira datang, maka aku melepaskan pakaian luarku, lalu aku pakaikan kepadanya sebagai balasan kabar gembiranya kepadaku. Demi Allah, pada saat itu yang aku milikinya hanyalah dua pakaian tersebut. Kemudian aku meminjam dua pakaian, lalu aku pakai. Setelah itu aku menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sementara orang-orang berduyun-duyun menemuiku untuk mengucapkan selamat atas terkabulnya taubatku. Lalu aku masuk ke mesjid. Ketika itu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk di tengah orang banyak. Thalhah bin Ubaidullah berdiri dan berjalan cepat mendekatiku, lalu menjabat tanganku dan mengucapkan selamat kepadaku. Demi Allah, tidak ada orang-orang muhajirin yang berdiri selain Thalhah.

Periwayat hadits mengatakan Kaab tidak pernah melupakan penyambutan Thalhah tersebut.

Kaab berkata, Ketika aku mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang ketika itu wajah beliau berseri-seri, beliau mengatakan, *Bergembiralah, karena kamu mendapati sebaik-baik hari yang telah kamu lalui semenjak kamu dilahirkan oleh ibumu.* Lalu aku bertanya, Wahai Rasulullah, apakah pengampunan untukku ini darimu ataukah dari Allah? Beliau menjawab, Dari Allah.

Maka menangislah ka'ab bin malik karna bahagia dan bersyukur hingga ia mengatakan : Wahai Rasulullah, di antara bentuk taubatku adalah aku serahkan hartaku sebagai sedekah untuk Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, Sisakan sebagian hartamu, yang demikian itu lebih baik bagimu.

🌺 saudaraku...
Siapa diantara kita yang tidak memiliki dosa/ kesalahan?
Setiap kita memiliki masa kelam yang buruk, hari-hari yang penuh dengan dosa, akan tetapi bangkitlah menuju Allah. Karna tak ada jalan keluar melainkan dengan kembali pada nya.

Ketahuilah sesungguhnya sebaik-baik hari adalah hari  dimana Allah menerima taubat kita, dan memberikan kepada kita hidayah jalan yang benar. Itulah seindah- indahnya hari dimana kita mengakui semua kesalahan kita menyesali dan berjanji untuk tidak kembali pada kegelapan.

🌾 bukankah kita ingin selalu di ingat Allah, di tolong, dan di cintai nya?  Sedang Allah mengatakan :
إن الله يحب التوابين

Sesungguhnya Allah mencintai para hambanya yang bertaubat.

Semoga Allah azza wajalla menerima taubat kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi

Rugi Dunia dan Akhirat

Selamat Jalan Bulan Ramadhan.