MUSUH DALAM SELIMUT
"Renungan pagi "
*MUSUH DALAM SELIMUT *
*✍🏽 Ustadz Abdullah Zaen, Lc.MA*
*_“Bagai musuh dalam selimut..”_* adalah sebuah peribahasa yang memiliki makna:
*"Orang dekat yang berkhianat diam-diam. Musuh yang berasal dari kalangannya sendiri. Musuh dekat yang dapat membuat celaka."*
Jadi, *musuh kita,* bisa jadi adalah *orang yang terdekat dengan kita!*
Hal itu *telah diingatkan* _Allah Jalla wa ‘ala_ dalam _firman-Nya,_
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
_*“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah terhadap mereka”*_
```[QS. At-Taghabun : 14]```
*Istri dan anak* yang merupakan musuh kita adalah *mereka yang menghalangi kita dari jalan Allah dan melemahkan semangat dalam beribadah.*
*☝🏼Maka berhati-hatilah untuk mengikuti arahan mereka!*
Demikian *penafsiran yang disampaikan* _Imam ath-Thabary.._
Manusia bertabiat *mencintai anak dan istri.* Maka _Allah ta'ala_ menasehati para _hamba-Nya_ agar *jangan sampai kecintaan tersebut berakibat terseret mengikuti keinginan-keinginan mereka yang menyimpang dari agama..*
Manakala Anda akan berzakat, *lalu istri menyampaikan seribu satu alasan,* _ingin beli kulkas baru lah, anak minta uang jajan lebih lah, perlu beli televisi yang lebih besar lah._
*Berhati-hatilah, istri anda sedang terjangkiti virus musuh..*
Manakala anda *membangunkan anak untuk berangkat shalat Shubuh di masjid,* kemudian istri menghalangi dengan alasan kasihan masih ngantuk, *maka berhati-hatilah, itu merupakan salah satu indikasi adanya sifat musuh dalam diri istri..*
Manakala anda *ingin berpegang dengan prinsip akidah dan sunnah,* lalu istri berargumen,
*“Janganlah pak, ‘ntar kita jadi bahan omongan tetangga”,* berhati-hatilah, *itu pertanda istri berpeluang untuk menjadi musuh..*
Adapun istri yang merupakan teman setia anda adalah:
*istri yang membangunkan anda manakala suara adzan dikumandangkan, saat anda masih tertidur lelap..*
*📄Artikel* Muslim.or.id
*MUSUH DALAM SELIMUT *
*✍🏽 Ustadz Abdullah Zaen, Lc.MA*
*_“Bagai musuh dalam selimut..”_* adalah sebuah peribahasa yang memiliki makna:
*"Orang dekat yang berkhianat diam-diam. Musuh yang berasal dari kalangannya sendiri. Musuh dekat yang dapat membuat celaka."*
Jadi, *musuh kita,* bisa jadi adalah *orang yang terdekat dengan kita!*
Hal itu *telah diingatkan* _Allah Jalla wa ‘ala_ dalam _firman-Nya,_
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
_*“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah terhadap mereka”*_
```[QS. At-Taghabun : 14]```
*Istri dan anak* yang merupakan musuh kita adalah *mereka yang menghalangi kita dari jalan Allah dan melemahkan semangat dalam beribadah.*
*☝🏼Maka berhati-hatilah untuk mengikuti arahan mereka!*
Demikian *penafsiran yang disampaikan* _Imam ath-Thabary.._
Manusia bertabiat *mencintai anak dan istri.* Maka _Allah ta'ala_ menasehati para _hamba-Nya_ agar *jangan sampai kecintaan tersebut berakibat terseret mengikuti keinginan-keinginan mereka yang menyimpang dari agama..*
Manakala Anda akan berzakat, *lalu istri menyampaikan seribu satu alasan,* _ingin beli kulkas baru lah, anak minta uang jajan lebih lah, perlu beli televisi yang lebih besar lah._
*Berhati-hatilah, istri anda sedang terjangkiti virus musuh..*
Manakala anda *membangunkan anak untuk berangkat shalat Shubuh di masjid,* kemudian istri menghalangi dengan alasan kasihan masih ngantuk, *maka berhati-hatilah, itu merupakan salah satu indikasi adanya sifat musuh dalam diri istri..*
Manakala anda *ingin berpegang dengan prinsip akidah dan sunnah,* lalu istri berargumen,
*“Janganlah pak, ‘ntar kita jadi bahan omongan tetangga”,* berhati-hatilah, *itu pertanda istri berpeluang untuk menjadi musuh..*
Adapun istri yang merupakan teman setia anda adalah:
*istri yang membangunkan anda manakala suara adzan dikumandangkan, saat anda masih tertidur lelap..*
*📄Artikel* Muslim.or.id
Komentar
Posting Komentar