Hukum Adalah Mati
HUKUM ADALAH MATI
Hukum di negeri kita
Adalah hukum rimba
Yang kuat bertahan
Yang lemah ditahan
Untuk apa lagi
Terus bertambah jika jadi tali
Yang kaya kan lepas
Yang miskin kan ditindas
Sistem semakin menumpuk
Memaksa kita untuk tunduk, pun kita selalu dibayangi rasa takut akan lembabnya jeruji,
Oleh mereka para oknum hukum berbaju rapih
Lalu hukum di negeri ini apa?
Hanya segenggam janji untuk telinga para jelata?
Ataukah petinggi hanya korban perbudakan penguasa?
Semakin hari tahta kian kuat,
Kita juga ikut melarat
Di bawah kaki-kaki
Para hakim dan juri, berjiwa tirani
Semakin tua negeri ini
Semakin bobrok isi kepala si hipokrisi
Jadi siapa yang harus disalahkan kalau begini?
Ataukah mungkin!
Mungkin, kami diharuskan untuk hanya berkata amin?
Dikala doa dipanjatkan untuk kehidupan negri ini?
Ah, basii
Sekarang jatuhnya terlihat cengeng!
Sedikit-sedikit jika salah tebusannya dengan uang!
Dan si jelata?
Berdoa takkan mati dalam jeruji besi disana
Hukum tidak akan adil
Jika para pengadil
Masih ternilai dengan uang
Dan gelimpangan emas yang berkarung-karung
Jadi kemanakah kami yang jelata ini mengadu kebenaran?
Bila yang ada di jawab dengan ancaman
Jadi kemanakah tempat berlindung?
Bila semua tempat di penuhi penipu ulung
Lihatlah negri ini, yang
Serupa dengan jeruji
Dipagari oleh hukum
Yang prematur juga tertimbun
Oleh para hipokrisi
Yang bersembunyi di balik birokrasi
Berkedok hukum sah yang basi
Ini layak dinikmati!
Oleh: Fitri Syamarkandi & manda'AM
Makassar, 25 November 2016
Hukum di negeri kita
Adalah hukum rimba
Yang kuat bertahan
Yang lemah ditahan
Untuk apa lagi
Terus bertambah jika jadi tali
Yang kaya kan lepas
Yang miskin kan ditindas
Sistem semakin menumpuk
Memaksa kita untuk tunduk, pun kita selalu dibayangi rasa takut akan lembabnya jeruji,
Oleh mereka para oknum hukum berbaju rapih
Lalu hukum di negeri ini apa?
Hanya segenggam janji untuk telinga para jelata?
Ataukah petinggi hanya korban perbudakan penguasa?
Semakin hari tahta kian kuat,
Kita juga ikut melarat
Di bawah kaki-kaki
Para hakim dan juri, berjiwa tirani
Semakin tua negeri ini
Semakin bobrok isi kepala si hipokrisi
Jadi siapa yang harus disalahkan kalau begini?
Ataukah mungkin!
Mungkin, kami diharuskan untuk hanya berkata amin?
Dikala doa dipanjatkan untuk kehidupan negri ini?
Ah, basii
Sekarang jatuhnya terlihat cengeng!
Sedikit-sedikit jika salah tebusannya dengan uang!
Dan si jelata?
Berdoa takkan mati dalam jeruji besi disana
Hukum tidak akan adil
Jika para pengadil
Masih ternilai dengan uang
Dan gelimpangan emas yang berkarung-karung
Jadi kemanakah kami yang jelata ini mengadu kebenaran?
Bila yang ada di jawab dengan ancaman
Jadi kemanakah tempat berlindung?
Bila semua tempat di penuhi penipu ulung
Lihatlah negri ini, yang
Serupa dengan jeruji
Dipagari oleh hukum
Yang prematur juga tertimbun
Oleh para hipokrisi
Yang bersembunyi di balik birokrasi
Berkedok hukum sah yang basi
Ini layak dinikmati!
Oleh: Fitri Syamarkandi & manda'AM
Makassar, 25 November 2016
Komentar
Posting Komentar